PALOPO – Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Sendana, Kota Palopo, mengawal langsung distribusi logistik Pemungutan Suara Ulang (PSU) ke TPS terjauh di wilayah Kelurahan Peta. Distribusi ini dilakukan dengan pengawasan ketat meski terkendala cuaca dan medan sulit.

Sebanyak lima TPS di Kelurahan Peta menjadi tujuan utama distribusi logistik pada Jumat (23/5/2025), yang dimulai sekitar pukul 14.00 Wita. Proses penyaluran ini sempat terhambat akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kota Palopo sejak siang hari.

Distribusi logistik tersebut juga dikawal oleh aparat TNI-POLRI serta didampingi oleh PPK Kecamatan Sendana dan PPS Kelurahan Peta untuk memastikan pengantaran berjalan aman dan tepat sasaran.

Dua TPS yang menjadi fokus utama pengawasan adalah TPS 5 di wilayah Salukairi dan TPS 6 di wilayah Minjana. Kedua TPS ini dikenal memiliki medan tempuh yang cukup menantang dan berisiko tinggi.

Selain dua TPS tersebut, masih ada tiga TPS lainnya yang membutuhkan kehati-hatian dalam menyalurkan logistik PSU tersebut. Tiga TPS lainnya adalah TPS 4 wilayah Tandung, TPS 7 Rante Pangala dan TPS 8 wilayah Buntu Lobo.

Sedangkan untuk mencapai kedua TPS tersebut (Minjana dan Salukairi), rombongan pengantar logistik harus menempuh jalur memutar melalui wilayah Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Meski sebagian besar jalan telah beraspal, di sepanjang rute masih terdapat bekas material tanah longsor serta sejumlah titik jalan rusak yang membutuhkan kehati-hatian ekstra.

Selain jalan rusak, jalur menuju TPS juga dipenuhi tikungan tajam dan jurang yang dalam di sisi jalan. Hal ini membuat proses distribusi logistik harus dilakukan dengan sangat hati-hati, terutama saat kondisi hujan yang membuat jalan semakin licin.

Ketua Panwascam Sendana, Arzad, memastikan bahwa pendistribusian logistik di TPS 5 dan 6 tetap berjalan dengan baik, meskipun sempat terhambat oleh cuaca ekstrem.

“Alhamdulillah kita bisa sampai dan memastikan penyaluran logistik di TPS (5 dan 6) tersalurkan dengan baik meski tadi kita sempat kewalahan karena cuaca yang tidak memungkinkan,” ujarnya.

Arzad menyebut, sejak berada di KPU, cuaca memang sudah tidak mendukung untuk proses penyaluran. Namun, ia mengatakan KPU telah menyiapkan langkah antisipasi agar distribusi logistik tetap bisa dilakukan.

“Dari saat kita di KPU memang cuaca sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan penyaluran, tapi KPU sudah mengantisipasi segala sesuatunya,” jelasnya.

Ia menyoroti kondisi jalan yang dilalui saat distribusi logistik, yang dinilainya cukup berisiko. Medan yang licin serta adanya sisa material tanah longsor di beberapa titik membuat proses pengantaran harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

“Sedangkan untuk kondisi jalan ini memang perlu kehati-hatian apa lagi pengantaran logistik ini beresiko dengan kondisi jalan yang agak licin di tambah lagi sisa material tanah longsor di beberapa titik,” terangnya.

Pihaknya sempat memindahkan logistik milik KPPS ke kendaraan lain untuk menghindari kerusakan akibat hujan. Hal ini dilakukan mengingat jarak tempuh yang cukup jauh dan medan yang tidak mudah dilalui.

“Tadi ada juga logistik dari teman-teman KPPS itu kita pindahkan ke mobil takutnya basah jadi kita pindahkan ditambah dengan medan yang jauh,” pungkasnya.