GEMAERA.ID, Palopo – Di tengah derasnya arus informasi di era digital, kemampuan untuk mengevaluasi dan memverifikasi informasi menjadi keterampilan yang sangat krusial, terutama bagi masyarakat Kota Palopo. Maraknya disinformasi di media sosial mendorong para pendidik dan tokoh masyarakat untuk terus mengedukasi pentingnya literasi digital secara menyeluruh.
Salah satu tokoh pendidikan di Palopo, Ibu Anita Darwis, menegaskan bahwa literasi digital bukan sekadar soal kemampuan menggunakan teknologi, melainkan juga mencakup pemahaman dalam menyaring serta mengevaluasi kebenaran informasi.
“Di era sekarang, siapa pun bisa menyebarkan informasi. Tapi tidak semua informasi itu benar. Maka dari itu, kita harus mendidik anak-anak kita, termasuk masyarakat luas, agar mampu berpikir kritis dan tidak mudah percaya begitu saja,” ujar Ibu Anita saat ditemui dalam kegiatan seminar literasi digital di Aula Kantor Wali Kota Palopo pada Kamis (29/5/2025).
Menurutnya, peningkatan literasi digital di kalangan pelajar dan masyarakat umum harus menjadi prioritas. Sekolah, kampus, dan lembaga pendidikan di Palopo diharapkan turut berperan aktif dalam membangun budaya cek fakta sebelum membagikan informasi.
Beragam kegiatan seperti pelatihan, seminar, hingga gerakan anti-hoaks dinilai efektif dalam menumbuhkan kesadaran kritis di tengah masyarakat. Pemerintah daerah juga didorong untuk menjalin kerja sama lintas sektor dalam mengedukasi publik melalui media yang ramah dan mudah diakses.
Dengan meningkatnya kesadaran serta kemampuan mengevaluasi informasi, Kota Palopo diharapkan dapat menjadi contoh daerah yang tangguh dalam menghadapi tantangan disinformasi di era digital saat ini.
Oleh: RISKAL ( Mahasiswa UIN Palopo)