GEMAERA.ID, Luwu – Sertu Beni Sesean menutup perjalanan panjangnya di dunia karate dengan torehan yang manis. Prajurit TNI yang bertugas sebagai Babinsa Sepon, Koramil 1403-07/Walenrang ini membawa pulang medali perunggu dari ajang bergengsi The 8th Karate-Do Gojukai Global Championship di Chiba, Jepang, 7–10 Agustus 2025.

Bagi putra asli Walmas yang tinggal di Desa Sepon, Kecamatan Lamasi, momen ini menjadi puncak kariernya. Di kelas kumite -84 kg U-40 tahun, Beni menyingkirkan lawan-lawan tangguh dari Inggris, Afrika Selatan, Brasil, hingga Jepang. Perjalanannya terhenti di semifinal setelah kalah tipis 4-2 dari mantan juara Asia Karate Federation (AKF) asal Thailand.

“Ini medali terakhir saya sebagai atlet karena usia sudah 43 tahun. Tapi inilah pencapaian terbesar saya,” ujarnya kepada Gemaera.id pada Senin (11/8/2025).

Bertanding di Jepang menjadi pengalaman istimewa sekaligus penuh tekanan. “Negara ini gudangnya atlet karate dunia, jadi tegangnya luar biasa,” ungkapnya. Namun semua terbayar ketika ia berdiri di podium, menggenggam bendera Merah Putih di hadapan 27 negara peserta.

Beni berpesan kepada generasi muda Luwu dan Indonesia untuk tidak pernah malas berlatih. “Tidak ada orang hebat tanpa latihan. Semua hasil pertandingan lahir dari kegigihan,” tegasnya.

Ia juga menitipkan harapan kepada pemerintah daerah agar lebih memberi perhatian kepada atlet berprestasi.

” Saya berharap pemerintah Kabupaten Luwu lebih memperhatikan para atlet berprestasi, memberikan dukungan dan fasilitas yang layak,” ujarnya.

Beni menilai, bahwa potensi olahraga di daerah masih minim perhatian dan dukungan.

“Banyak sekali adik-adik kita yang punya prestasi tapi tidak pernah dilirik. Bahkan, kadang mereka sering berangkat uji coba kemampuan dengan biaya sendiri,” tambahnya.

Beni mengenal karate sejak kelas 5 SD. Kecintaan itu ia bawa hingga dewasa, meskipun setelah lulus SMK, ia memilih menjalani karier sebagai prajurit TNI. Latihan karate tetap ia jalani di sela-sela padatnya tugas.

“Kalau dinas sedang padat, saya dahulukan tugas pokok sebagai TNI. Latihan saya atur di waktu lain,” jelasnya.

Meski tak lagi turun bertanding, Beni masih aktif melatih secara sukarela di Lamasi Karate Club. Ia ingin dikenang sebagai prajurit yang berjuang untuk masyarakat sekaligus melahirkan atlet karate terbaik.

“Semoga pemerintah Kabupaten Luwu bisa mendukung kami membina pemuda-pemudi yang ada di daerah ini, agar olahraga, khususnya karate, bisa lebih baik ke depannya,” pungkasnya.